Api.co.id – Jika Anda baru terjun ke dunia backend development hari ini, kemungkinan besar Anda akan langsung diperkenalkan dengan REST API dan format JSON yang serba cepat dan ringkas. Namun, dunia teknologi tidak dimulai kemarin sore.
Sebelum REST merajai internet, ada satu protokol “senior” yang membangun fondasi komunikasi antar aplikasi skala besar, terutama di industri perbankan dan perusahaan multinasional. Protokol tersebut bernama SOAP.
Bagi banyak programmer milenial atau Gen Z, mendengar kata SOAP mungkin terdengar kuno atau bahkan menakutkan karena kompleksitasnya. Namun, memahami apa itu SOAP adalah aset berharga. Mengapa? Karena di balik dinding tebal sistem keamanan bank atau layanan pembayaran global, SOAP masih bekerja keras menjaga data transaksi Anda tetap aman.
Artikel ini akan mengupas tuntas SOAP: dari pengertian, struktur anatominya, peran WSDL, hingga alasan mengapa ia masih bertahan meski digempur oleh popularitas REST.

Apa Sebenarnya SOAP Itu?
Pertama-tama, mari kita luruskan satu hal: kita tidak sedang membicarakan sabun mandi.
SOAP adalah singkatan dari Simple Object Access Protocol. Secara definisi teknis, SOAP adalah sebuah protokol komunikasi standar berbasis XML (eXtensible Markup Language) yang digunakan untuk memungkinkan dua aplikasi yang berbeda (berjalan di sistem operasi yang berbeda dan ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda) agar bisa saling bertukar data.
Kata Kunci: “Protokol”
Perbedaan terbesar antara SOAP dan kompetitor utamanya, REST, ada pada definisinya.
-
REST adalah gaya arsitektur (architectural style). Ia memberikan panduan, tapi Anda bebas menerapkannya.
-
SOAP adalah sebuah protokol. Artinya, ia memiliki aturan yang sangat ketat, standar baku, dan tidak boleh dilanggar. Jika Anda melanggar satu aturan kecil dalam struktur XML-nya, komunikasi akan gagal total.
SOAP dikembangkan oleh Microsoft pada akhir 1990-an dengan tujuan menggantikan teknologi lama seperti DCOM dan CORBA yang hanya bisa bekerja jika kedua pihak menggunakan sistem operasi yang sama. SOAP hadir sebagai pahlawan yang memecahkan tembok pemisah antar platform.
Baca juga:Â Apa itu REST API? Pahami Pengertian, Prinsip-Prinsip, dan Cara Kerjanya!
Anatomi Pesan SOAP: Amplop Digital
Cara terbaik membayangkan SOAP adalah seperti mengirim surat resmi lewat kantor pos. Anda tidak bisa sembarangan menulis di secarik kertas lalu melemparnya. Anda harus memasukkannya ke dalam amplop, menulis alamat dengan format tertentu, dan menempelkan prangko.
Struktur pesan SOAP dibangun sepenuhnya menggunakan format XML dan terdiri dari empat elemen utama:
1. Envelope (Amplop)
Ini adalah elemen akar (root element) yang membungkus seluruh pesan XML. Elemen ini memberi tahu penerima (server/client) bahwa “Hei, dokumen XML ini adalah pesan SOAP, bukan XML biasa!”. Tanpa elemen Envelope, pesan tidak akan dikenali sebagai SOAP.
2. Header (Kepala Surat)
Ini bersifat opsional, tetapi sangat penting dalam aplikasi enterprise. Header berisi informasi meta, seperti:
-
Otentikasi: Token keamanan atau kredensial.
-
Routing: Informasi jalur pengiriman pesan.
-
Transaksi: ID transaksi untuk memastikan data konsisten.
3. Body (Isi Surat)
Ini adalah bagian inti. Di sinilah data aktual yang ingin dikirim atau respon yang diterima berada. Misalnya, jika Anda meminta data nasabah bank, ID nasabah akan diletakkan di sini.
4. Fault (Laporan Kesalahan)
Elemen ini bersifat opsional dan hanya muncul jika terjadi kesalahan. Jika server gagal memproses permintaan, ia akan mengirimkan elemen Fault di dalam Body untuk memberi tahu Anda apa yang salah (apakah kode salah, server down, atau format data tidak valid). Standarisasi error handling inilah yang membuat SOAP sangat disukai oleh sistem yang butuh kepastian tinggi.
WSDL: Peta Jalan Menuju SOAP
Berbicara tentang SOAP tidak lengkap tanpa membahas pasangan sejatinya: WSDL (Web Services Description Language).
Jika SOAP adalah “suratnya”, maka WSDL adalah “buku panduannya”. WSDL adalah dokumen berbasis XML yang menjelaskan secara rinci apa saja yang bisa dilakukan oleh sebuah Web Service.
Bayangkan Anda masuk ke restoran asing. Anda butuh menu untuk tahu makanan apa yang tersedia dan harganya.
-
Web Service SOAP adalah Dapurnya.
-
WSDL adalah Buku Menunya.
-
SOAP Request adalah Pesanan Anda (yang harus ditulis sesuai format menu).
Tanpa file WSDL, seorang developer akan kesulitan mengetahui fungsi apa yang tersedia di API tersebut, tipe data apa yang harus dikirim, dan format respon apa yang akan diterima. Inilah yang membuat SOAP disebut sebagai strongly typed: semuanya terdefinisi dengan jelas sejak awal.
baca juga:Â Apa Itu WSDL? “Buku Menu” Wajib bagi Web Service Berbasis SOAP
SOAP vs REST: Pertarungan Dua Raksasa
Pertanyaan paling umum di dunia API adalah: “Mana yang lebih baik, SOAP atau REST?”
Jawabannya klise tapi benar: Tergantung kebutuhan.
REST (Representational State Transfer) muncul belakangan dan meledak popularitasnya karena rasa frustrasi developer terhadap kerumitan SOAP. Berikut adalah perbandingan mendalam keduanya:
1. Fleksibilitas Format Data
-
SOAP: Hanya bisa menggunakan XML. Tidak ada tawar-menawar. XML terkenal “cerewet” (verbose) dan memiliki struktur sintaks yang panjang, membuat ukuran file menjadi besar.
-
REST: Sangat fleksibel. Bisa menggunakan JSON (yang jauh lebih ringan), XML, HTML, atau bahkan teks biasa (
plain text).
2. Keamanan (Security)
-
SOAP: Memiliki standar keamanan bawaan yang disebut WS-Security. Ini adalah standar keamanan tingkat perusahaan yang mendukung enkripsi data end-to-end. Ini alasan utama mengapa bank dan militer masih setia pada SOAP.
-
REST: Mengandalkan keamanan protokol transport (seperti HTTPS) dan standar modern seperti OAuth. Cukup aman untuk 99% aplikasi web, tapi mungkin kurang rigid untuk transaksi keuangan bernilai miliaran dolar.
3. Penanganan Transaksi (ACID Compliance)
SOAP memiliki fitur built-in untuk menangani transaksi yang kompleks (disebut WS-AtomicTransaction). Ini menjamin prinsip ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability). Contoh: Saat transfer uang, saldo pengirim berkurang DAN saldo penerima bertambah. Jika salah satu gagal, keduanya harus dibatalkan. SOAP sangat andal menangani skenario ini secara otomatis. REST perlu penanganan manual yang lebih rumit untuk kasus serupa.
4. Performa
Karena SOAP menggunakan XML yang berat dan butuh proses parsing yang kompleks, performanya cenderung lebih lambat dibandingkan REST yang menggunakan JSON ringan. Untuk aplikasi mobile yang butuh kecepatan tinggi, SOAP seringkali menjadi beban.
Kapan Anda Harus Menggunakan SOAP?
Mungkin Anda berpikir, “Kalau REST lebih cepat dan mudah, untuk apa saya belajar SOAP?”
Jangan salah, SOAP belum mati. Anda sebaiknya menggunakan (atau setidaknya memahami) SOAP jika:
-
Integrasi dengan Sistem Legacy: Banyak sistem back-end perusahaan besar (ERP, CRM) yang dibangun 10-20 tahun lalu menggunakan SOAP. Anda harus bisa berbicara “bahasa” mereka.
-
Transaksi Finansial Ketat: Jika Anda membangun payment gateway atau sistem perbankan inti yang membutuhkan jaminan transaksi ACID dan keamanan berlapis (WS-Security).
-
Kontrak Formal: Jika komunikasi antara dua pihak membutuhkan kontrak yang ketat (validasi data otomatis), WSDL pada SOAP sangat membantu memastikan tidak ada data sampah yang masuk ke sistem.
baca juga Apa itu Application Programming Interface (API)? Pahami Penjelasan Lengkapnya!
Kesimpulan: SOAP, Si Tua yang Tangguh
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah bukti sejarah evolusi pertukaran data di internet. Ia mungkin tidak sekeren, secepat, atau semudah REST dan JSON. Ia kaku, penuh aturan, dan “berat”.
Namun, justru ketegasan itulah kekuatan utamanya. SOAP menawarkan ketahanan (robustness), keamanan tingkat tinggi, dan standarisasi yang sulit ditandingi oleh arsitektur modern yang lebih santai.
Sebagai seorang programmer, Anda tidak harus memilih satu sisi secara fanatik. Pahami REST untuk kecepatan dan pengembangan aplikasi modern, tetapi pelajari juga SOAP sebagai bekal untuk menangani sistem enterprise yang kompleks dan kritis.
Jadi, ketika nanti Anda diminta mengintegrasikan aplikasi dengan sistem bank tua menggunakan file .wsdl dan format XML yang panjang, Anda tidak perlu panik. Anda sudah tahu bahwa Anda sedang berhadapan dengan SOAP, protokol veteran yang menjaga dunia data tetap aman.
