Pengertian Serverless Computing Architecture dan Contohnya, Tawarkan Banyak Kelebihan!

Sumber gambar: pexels.com/Daniil Komov

Api.co.id  – Bagi Anda yang baru saja terjun ke dalam dunia data engineering, pengertian serverless computing architecture dan contohnya menjadi informasi cukup penting. Sebab berkat hadirnya teknologi tersebut, seseorang bisa mengembangkan aplikasi dengan lebih efisien dan cepat. 

Seperti sudah diketahui bahwa efisiensi penggunaan teknologi menjadi hal yang penting terutama bagi pertumbuhan bisnis. Serverless computing architecture ini mulai digunakan oleh berbagai perusahaan karena menawarkan berbagai kelebihan. 

Berkat teknologi tersebut, pengguna hanya perlu fokus untuk menulis kode tanpa perlu memikirkan adanya urusan server. Jika Anda penasaran lebih jauh tentang teknologi ini berikut pengertian, contoh, komponen hingga kelebihannya api.co.id akan membahasnya sekarang. 

Pengertian Serverless Computing Architecture dan Contohnya 

Serverless computing architecture merupakan proses pengembangan perangkat lunak yang memberikan kebebasan developer untuk tidak memikirkan masalah server fisik atau virtual. Disini, pengembang hanya perlu fokus pada penulisan kode saja. 

Nantinya, pengembang tidak perlu lagi melakukan perencanaan, penyusunan hingga pengelolaan server. Itu karena semua telah ditangani oleh sebuah platform serverless yang digunakan oleh developer. 

Berkat serverless, pengguna hanya perlu menuliskan kode, deploy dan membiarkan bagian cloud menangani tugas lainnya yang tersisa. Secara langsung, teknologi ini bisa membantu meningkatkan produktivitas serta mengurangi tanggung jawab pengelolaan infrastruktur. 

Bukan hanya itu saja, pengembang juga bisa menghemat biaya pengeluaran karena pembayaran dilakukan sesuai dengan jumlah sumber daya saja. Saat ini sudah ada beberapa contoh serverless computing architecture yang digunakan pengembang diantaranya adalah: 

1. AWS Lambda 

AWS Lambda menjadi contoh dari yang paling umum digunakan oleh para pengembang. Berkat platform ini, pengguna nantinya bisa mengupload kode fungsional ke sistem AWS serta menentukan jenis pemicu guna menjalankan suatu fungsi tertentu. 

2. Azure Functions 

Ini adalah layanan yang berasal dari Microsoft Azure yang fungsinya sama seperti sebelumnya. Azure Functions akan memberikan kemudahan bagi pengguna ketika menjalankan kode tanpa perlu melakukan manajemen infrastruktur. 

3. Google Cloud Functions 

Sesuai dengan namanya, ini merupakan layanan yang dimiliki oleh pihak Google Cloud. Dengan layanan ini, pengguna bisa menjalankan kode secara otomatis sesuai dengan peristiwa di dalam infrastruktur. 

Bagaimana Cara kerja Serverless Computing Architecture

Cara kerja dari serverless ini adalah melalui pendekatan event-driven architecture dimana fungsi tertentu hanya akan bekerja ketika dibutuhkan. Sebagai contohnya ketika ada user yang mengisi suatu formulir atau mengupload dokumen maka sistem akan langsung memberikan fungsi tertentu. 

Biasanya pihak penyedia layanan cloud memiliki lingkungan eksekusi yang bekerja secara otomatis dan menjalankan fungsi sesuai yang telah tertulis. Kemudian jika proses selesai, maka fungsi akan dimatikan. 

Dengan cara kerja seperti itu, maka membuat pengguna hanya perlu membayar sesuai dengan total eksekusi serta waktu proses. Itu berarti proses pembayaran tidak akan tergantung pada kapasitas server yang telah disewa secara permanen. 

Komponen-komponen Yang Terdapat Didalamnya

Agar sistem serverless computing dapat bekerja dengan optimal, maka ada beberapa komponen penting yang mendukung. Berikut adalah komponen penting yang terdapat pada sistem serverless computing

1. FaaS

FaaS atau function as a service merupakan inti utama dari serverless computing. Disinilah pengembang bisa menulis kode dalam bentuk fungsi lebih kecil dan bisa di-deploy secara mandiri. 

Nantinya fungsi ini juga bisa muncul akibat peristiwa tertentu misalnya saja perubahan data yang terdapat di database hingga permintaan HTTP. Berkat adanya FaaS, maka developer tidak perlu memikirkan masalah server. 

2. Cloud Computing

Dengan adanya cloud computing maka memungkinkan layanan serverless dapat menyesuaikan sumber daya secara otomatis sesuai dengan permintaan. Dimana juga menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mengelola fungsi tertentu. 

Kehadirancloud computing membuat suatu perusahaan dapat melakukan penghematan pengeluaran. Ini karena pihak perusahaan hanya melakukan pembayaran untuk sumber daya yang digunakan saja. 

baca juga: Apa Itu Cloud Computing dan Mengapa Penting untuk Dipahami?

3. API Gateway

Komponen lainnya yang terdapat pada sistem ini adalah API Gateway. Dimana tugas utama adalah menerima permintaan dari para pengguna dan meneruskannya ke fungsi tertentu yang dibutuhkan. 

Tugas dari API Gateway bukan hanya sekedar itu saja, tetapi juga mengatur autentikasi, routing hingga manajemen akses. Dengan komponen ini, pihak pengembang dapat mengelola trafik agar lebih efisien. 

Baca juga: Apa itu Application Programming Interface (API)? Pahami Penjelasan Lengkapnya!

4. Event Trigger 

Komponen yang satu ini merupakan pemicu yang bisa memicu adanya eksekusi fungsi. Pemicu inilah dapat berasal dari berbagai jenis peristiwa seperti pembaruan basis data, HTTP requests hingga peristiwa waktu. 

5. Observatory Tools 

Ini adalah sebuah alat pengamatan yang mempunyai fungsi cukup penting karena dapat memantau hingga mendiagnosis masalah tertentu. Nantinya berkat alat tersebut, Anda akan memperoleh pengetahuan cukup detail mengenai performa aplikasi. 

Tidak hanya performa aplikasi, tetapi juga penggunaan sumber daya hingga peluang masalah apa yang dapat muncul. Berkat proses pemantauan secara real-time, pengembang bisa mengambil langkah lebih cepat. 

Kelebihan Yang Ditawarkan

Serverless computing architecture semakin banyak  digunakan oleh perusahaan dalam upaya mengelola aplikasi dengan basis cloud. Hal ini juga tidak lain karena adanya sejumlah kelebihan yang ditawarkan diantaranya adalah: 

1. Menawarkan Skalabilitas Otomatis 

Layanan computing tanpa server ini ternyata sudah support skalabilitas secara otomatis. Nantinya layanan bisa menyesuaikan jumlah fungsi yang sedang berjalan secara dinamis sesuai dengan jumlah permintaan. 

Itu artinya layanan serverless mampu menangani adanya lonjakan beban kerja tanpa adanya intervensi secara manual. Dengan kemampuan itulah, risiko kegagalan server akibat beban tidak terduga bisa diminimalisir. 

2. Bisa Menghemat Biaya 

Perlu diingat bahwa sistem pembayaran dari layanan ini adalah pay as you go. Itu artinya pengembang hanya akan membayar ketika fungsi tertentu dijalankan atau digunakan perusahaan. 

Dengan hadirnya sistem tersebut, jelas akan mengurangi pengeluaran biaya oleh sebuah perusahaan. Pihak perusahaan bisa mengalokasikan dana yang dimiliki untuk kebutuhan yang lebih penting. 

3. Sangat Minim Pemeliharaan

Jika Anda tidak ingin ribet dengan urusan pemeliharaan atau maintenance, maka serverless computing benar-benar menjadi solusinya. Sebab jenis computing ini akan dikelola sepenuhnya oleh pihak cloud

Disinilah pengembang tidak perlu lagu melakukan upgrade, patching hingga kontrol server. Ini membiarkan pihak pengembang agar lebih fokus dalam mengembangkan fitur atau fungsi dari aplikasi. 

4. Data dan Sistem Yang Tersedia Stabil 

Computing tanpa server inilah menjadi jenis server yang sudah terintegrasi dengan cloud computing sebagai media storage digital. Dengan cara tersebut, data atau informasi dapat diambil kapan saja karena ketersediaan selalu ada. 

Tantangan Penggunaan Serverless Computing

Meskipun layanan ini menawarkan beragam kelebihan untuk pengguna, tetapi tetap saja terdapat sejumlah tantangan. Misalnya saja tidak semua layanan serverless sudah mendukung bahasa pemrograman terbaru. 

Selain itu, pengguna biasanya akan kesulitan dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah bug pada jaringan. Tantangan lainnya adalah adanya pembatasan kapasitas memori sehingga seringkali mengakibatkan adanya kegagalan sistem. 

Keberadaan dari layanan serverless sudah banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi karena menawarkan banyak kelebihan. Sudah paham pengertian serverless computing architecture dan contohnya? Pastikan Anda memilih layanan terpercaya jika hendak menggunakannya.

[elementor-template id=”315″]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top